KEINDAHAN
PANTAI PANDAWA
DAN
KEUNIKAN BAJRA SANDHI
![]() |
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rahmat Hidayat
Kelas
: XI IPA 1
Program
Studi : Ilmu Pengetahuan Alam
Karya
tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran
2014 / 2015
UPTD
SMA NEGERI 1 PANGKAH
Jalan
Raya Kalikangkung, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal
2015
PENGESAHAN
Karya
tulis berjudul “Keindahan Pantai Pandawa dan Keunikan Bajra Sandhi” telah diteliti dan disahkan
penggunaanya untuk kalangan SMA Negeri 1 Pangkah pada
Hari
:
Tanggal
:
Mengetahui Pangkah, April 2015
Kepala SMA Negeri 1 Pangkah, Pembimbing,
Drs.
Munaseh Murtono, S.Pd.
NIP.
19620412 199203 1 010 NIP. 19710917 199802 1 001
MOTTO dan PERSEMBAHAN
A. MOTTO
1.
Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia,
karena dengan itu Anda dapat
mengubah dunia.
2. DUIT (doa, usaha, ikhlas, tawakal).
3. Sesali
masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan-kesalahan, tetapi jadikan
penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan
lagi.
4.
Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan
akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan.
5.
Ceroboh dan tidak bisa menahan emosi
adalah sikap yang bisa berakibat fatal.
6.
Setiap pekerjaan dapat diselesaikan
dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.
7.
Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan
hari ini.
B. PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, segala rasa dan
kebahagiaan yang tidak terkira, penulis
persembahkan karya tulis ini kepada :
1.
Bapak Drs. Munaseh, selaku kepala SMA N 1 Pangkah.
2.
Bapak Murtono, S.Pd, selaku pembimbing karya tulis ini.
3.
Bapak Drs. Agus Endi
Supriyo, sebagai Wali
Kelas XI IPA 1.
4.
Ayah dan Ibu
tercinta.
5.
Teman-teman
yang membantu dalam menyusun karya tulis ini.
6.
Siswa-siswi SMA N 1 Pangkah.
7.
Para pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Rasa syukur disampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Sehingga
penulis dapat menyusun karya yang ber judul “Keindahan Pantai Pandawa dan Keunikan Bajra Sandhi”. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi
tugas mata pelajaran bahasa
Indonesia Tahun pelajaran 2014 / 2015.
Penulis
sadar bahwa terselesaikannya karya tulis ini tak lepas dari pihak-pihak yang membantu
dan memberikan dukungan kepada penulis. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada
:
1.
Bapak Drs. Munaseh, selaku kepala SMA N 1 Pangkah,
2.
Bapak Murtono, S.Pd., selaku
pembimbing karya tulis ini,
3.
Bapak Drs. Agus Endi
Supriyo, sebagai
Wali Kelas XI IPA 1,
4.
Bapak/ibu guru
serta karyawan dan karyawati SMA N 1 Pangkah,
5.
Teman-teman SMA N 1 Pangkah.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini masih ada kekurangan. Hal ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan, demi kesempurnaan karya tulis
ini.
Semoga karya tulis
ini bermanfaat
bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.
Tegal, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................... i
PENGESAHAN.............................................................................................. ii
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN.................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.
Latar Belakang................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.
Tujuan.............................................................................................. 2
D.
Metode
Penelitian ........................................................................... 2
E.
Sistematika
Laporan ........................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................
A.
Pantai Pandawa............................................................................. 4
B.
Sejarah
Bajra Sandhi..................................................................... 9
BAB III
PENUTUP....................................................................................... 18
A.
Kesimpulan................................................................................. 14
B.
Saran........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bali merupakan sektor pariwisata yang tekenal. Tidak hanya kebudayaan
dan adat istiadatnya. Tetapi
keindahan alamnya membuat di kunjungi wisatawan. Antara lain: Pantai Kuta, Pantai Pandawa, Tanjung Benoa, Beratan Bedugul, Pantai
Sanur, Monumen Bajra Sandhi. Kami akan membahas keindahan Pantai Pandawa dan kunikan
Bajra Sandi.
Pantai Pandawa merupakan objek
wisata yang baru dibuka. Pantai Pandawa. Bukit kapur dibelah agar dapat
dilewati dan melihat indahnya. Banyak wisatawan asing dan domestik datang untuk
melihat keindahannya. Pantai Pandawa
Pantai Pandawa berbeda dengan yang lain. Pantai yang dahulunya tertutup bukit
kapur. Sekarang bisa dilewati karena dibelahnya bukit kapur oleh pemerintah
daerah. Karena keindahan Pantai yang biru, pasir putih dan bukit kapur membuat
orang ingin berkunjung.
Monumen Bajra Sandhi merupakan
gambaran perjuangan rakyat Bali. Bajra Sandhi menjadi objek wisata yang wajib
di kunjungi. Banyak wisatawan asing dan domestik datang ingin mengetahui perjuangan
rakyat Bali. Bangunan Monumen yang unik menarik wisatawan Asing dan Domestik
untuk mengunjunginya. Tidak hanya bangunannya yang menarik wisatawan,
perjuangan rakyat Bali yang digambarkan di dalamnya menjadi ilmu pengetahuan bagi
pengunjung. Namun pada kenyataanya banyak masyarakat yang belum mengenal Pantai
Pandawa dan Monumen Bajra Sandhi. Maka dari itu penulis ingin membahasnya. Agar
masyarakat lebih mengetahuinya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
sejarah Pantai Pandawa?
2.
Bagaimana keindahan Pantai Pandawa?
3.
Di mana letak Monumen Bajra Sandhi?
4.
Bagaimana
sejarah dibangunnya Bajra Sandhi?
5.
Apa
visi dan misi Monumen Bajra Sandhi?
6.
Apa
pesona Monumen Bajra Sandhi?
7.
Apa
saja keunikan dari Monumen Bajra Sandhi?
C. Tujuan
1.
Untuk
memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia
2.
Untuk
mengetahui keindahan Pantai Pandawa di Bali
3.
Untuk mengetahui keunikan Pantai
Pandawa
4.
Untuk mengetahui sejarah Pantai
Pandawa
5.
Untuk mengetahui sejarah Monumen
Bajra Sandhi
6.
Untuk
mengetahui visi dan misi Monumen Bajra Sandhi
7.
Untuk mengetahui keunikan Monumen
Bajra Sandhi
D. Metode
Penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis
menggunakan berbagai metode pengumpulan data. Adapun metode tersebut:
1. Observasi
Penulis mendapatkan data dengan cara
mengamati langsung obyek yaitu Pulau Bali.
2.
Studi
Pustaka
Penulis mencari dan mengumpulkan sumber bacaan atau
informasi yang berkaitan dengan Ragam Budaya dan Wisata yang ada di Bali. Baik
dari buku atau media cetak maupun media elektronik seperti internet.
3. Wawancara
Penulis Melakukan wawancara dengan pemandu wisata
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan.
E. Sistematika
Kaya tulis
ini disusun dengan sistematika sebagai berikut.
1. Bagian awal terdiri atas
: halaman sampul luar, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi.
2. Bagian utama terdiri atas : pendahuluan, isi, penutup
· Pendahuluan terdiri dari : latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulis, metode penelitian, sistematika penulisan
· Isi berupa uraian lengkap tentang tema atau masalah yang diungkapkan.
· Penutup : bagian akhir karangan yang berisi pokok pikiran
yang harus diingat pembaca selain itu bagian penutup merupakan simpulan dari isi suatu karangan
3. Bagian Akhir terdiri atas : daftar pustaka dan lampiran lampiran
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pantai
Pandawa
1. Sejarah Pantai Pandawa
Pantai Pandawa terletak di Kuta
Selatan, Kabupaten Badung Bali. Nama “Pandawa” sendiri diambil dari sebutan
untuk tokoh protagonis dalam
Mahabharata, yaitu Yudhistira,
Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Di kawasan menuju pantai pengunjung akan disuguhkan dengan tebing kapur. Di
sisi jalan pengunjung akan melihat lubang-lubang. Di dalam lubang Anda akan
menemukan patung kelima tokoh Pandawa.
Akses menuju Pantai Pandawa dulunya tak mudah. Jalan yang buruk. Hanya bisa dicapai
setelah merayapi celah-celah tebing-tebing dan juga semak
belukar. Karena itu, meski
hanya berjarak beberapa kilometer dari Nusa Dua, Pantai Pandawa selalu sepi
pengunjung. Pesona di selatan Kuta, Bali ini baru muncul ke permukaan setelah
pemerintah daerah turun tangan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah
membuka akses jalan sepanjang 1,5 km menuju Pantai Pandawa. Hal tersebut
menaikan popularitas pantai satu ini di mata wisatawan. Baik lokal maupun
mancanegara. Apalagi, aksesnya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota.
2.
Keindahan
Pantai Pandawa
Keindahan
pantai pandawa tidak perlu diragukan lagi. Sejak akses jalan yang telah
dimudahkan, kini
pantai ini sering diramaikan oleh pengunjung. Baik itu wisatawan domestik maupun
mancanegara. Suara
deru air ombak disertai dengan hamparan pasir putih yang mempesona menjadikan
pantai ini layak dijadikan menjadi tempat liburan anda dan juga keluarga.
Selain untuk tujuan wisata dan
olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput
laut. Karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke
garis pantai. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi
pengambilan gambar untuk sinetron
FTV. Pasirnya putih dengan air biru. Meski angin dan gelombang laut terbilang cukup besar
dan tak dapat diprediksi.
Jika tak sedang ingin main air, berjalan-jalanlah sepanjang pantai. Anda dapat menemukan beragam jajanan pasar dan pusat pembudidayaan rumput laut.
Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
a)Sangat cocok
untuk foto-foto
Kegiatan ini haram tidak dilakukan. Karena keindahannya banyak orang
yang baru datang langsung berfoto-foto ria. Tak jarang sepasang muda-mudi yang melakukan
foto pre wedding.
b) Kecantikan
Pantai Pandawa
Pasir putih yang terhampar di pantai membuat pengunjung tak dapat menahan diri untuk membuka sepatu
dan bertelanjang kaki menyusuri bibir pantai. Lautan biru yang senantiasa
dibarengi deburan ombak dengan buih yang jernih.
c) Atraksi
paragliding/paralayang
Paragliding atau dalam bahasa lokal paralayang menjadi lokasi sempurna bagi penyuka
olahraga pemacu adrenalin ini. Paralayang merupakan olahraga mirip terjun
payung, tapi tidak butuh pesawat terbang. Penggemar olahraga ini akan membawa
parasut di tebing, selanjutnya memanfaatkan angin besar yang akan menerbangkan
parasut. Menikmati
atraksi paralayang ini dari kejauhan sudah merupakan suguhan menawan.
d) Main Kano
Jika tak ingin hanya berdiam diri di bibir pantai, penyewaan kano dan papan surfing selalu siap
melayani penyewa.
e)
Bermain
Selancar
Karena
ombaknya cukup tinggi sering digunakan untuk berselancar. Banyak wisatawan
datang untuk menaklukan ombaknya.
B. Bajra
Sandhi
1.
Letak
Monumen Bajra Sandhi
MonumenBajra Sandi terletak di depan
Kantor Gubernur Kepala
Daerah Provinsi Bali. Dan di depannya
Gedung DPRD Provinsi Bali. Tepatnya Niti Mandala Renon di Lapangan Puputan Renon. Selain kantor Gubernur Bali,
dikawasan Renon banyak terdapat kantor administratif lain dan kantor konsulat
negara lain.
2.
Sejarah
Monumen Bajra Sandhi
Pencetus
ide pembangunan monumen ini adalah Prof
Ida Bagus Matra. Saat
itu menjabat sebagai Gubernur Bali, pada tahun 1980. Museum ini menjadi simbol masyarakat
Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian
pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari
zaman ke zaman. Serta lambang semangat untuk
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di
dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.
Awal
pembangunan Monumen Bajra Sandhi
dimulai pada tahun 1981. Kemudian sempat terhenti dan dilanjutkan pada
tahun 1987. Peresmian dari Monumen Bajra Sandhi dilakukan oleh Presiden
menjabat saat itu, Ibu Megawati Soekarno Putri.
Monumen
ini berdiri di lapangan Niti Mandala Renon. Lapangan yang yang sangat hijau. Kawasan Niti Mandala Renon setiap
hari digunakan oleh masyarakat kota Denpasar sebagai tempat untuk berolahraga. Antara lain joging dan bermain sepakbola. Terutama saat
sore hari, lapangan Niti Mandala Renon sangat ramai pengunjung.
Nama Bajra
Sandi berasal dari kata Bajra dan Sandhi. Bajra artinya Genta dan Sandhi artinya
suci. Jika dilihat dari bentuk bangunan monumen, memang terlihat seperti Genta
Suci yang digunakan oleh para pendeta agama Hindu. Saat mengucapkan mantra dalam upacara
persembahyangan. Tujuan pembangunan monumen ini adalah
untuk mengenang perjuangan rakyat Bali. Membangun tingkat spiritual masyarakat Bali dan sebagai objek
wisata.
3. Visi dan Misi Monumen Bajra Sandhi
a. Visi
Terwujudnya
kelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan dalam
mendukung pelestarian dan pengembangan budaya.
b. Misi
·
Melestarikan
dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya berupa berupa
nilai-nilai kepahlawana, keperintisan, dan kejuangan khusunya di hati generasi
muda penerus bangsa.
·
Melaksanakan
kajian-kajian ilmiah tonggak-tonggak sejarah perjuangan rakyat Bali.
4. Pesona
Monumen Bajra Sandhi
a. Secara horizontal, museum ini menggunakan konsep Tri
Mandala, yaitu:
1) Utama Mandala, yaitu bagian gedung
utama yang paling megah.
2) Madya Mandala, yaitu pelataran yang
mengitari Utama Mandala.
3) Nista Mandala, yaitu pelataran
paling luar yang mengitari Madya Mandala.
b.
Secara
vertikal, museum ini mengadopsi konsep Tri Angga, meliputi:
1) Utamaning Utama Mandala, yaitu
lantai teratas gedung, dan digunakan sebagai Ruang Peninjauan. Dari sini kita
dapat melihat suasana di sekitar gedung dengan jelas. Untuk mencapai tempat ini
kita harus menaiki tangga melingkar yang cukup tinggi.
2) Madyaning Utama Mandala, yaitu
lantai dua gedung, digunakan sebagai Ruang Stage Diorama. Di ruang ini kita
dapat melihat 33 diorama yang menampilkan sejarah perkembangan dan pergerakan
rakyat Bali dari masa ke masa. Selain diorama, ada juga keris.
3) Nistaning Utama mandala, merupakan
lantai dasar gedung ini. Di sini ada berbagai ruangan, meliputi Ruang
Informasi, Ruang Administrasi, Ruang Pameran yang menampilkan foto-foto
pahlawan dan peristiwa di Bali, Ruang Perpustakaan yang berisi buku-buku yang
berkaitan dengan sejarah Bali, dan Ruang Rapat serta toilet.
Selain
ruangan-ruangan tersebut, di lantai dasar dapat juga dijumpai telaga yang
berada di dasar bagian tengah gedung, dinamakan Puser Tasik. Di telaga ini
terdapat delapan Tiang Agung. Di tengah kolam terdapat tangga yang
menghubungkan lantai dasar sampai lantai teratas, dinamakan Tangga Tapak Dara.
Di bagian luar gedung ini, kita
dapat melihat Bale Bengong di keempat penjuru museum untuk peristirahatan para
wisatawan. Selain itu, di bawah tangga masuk juga terdapat kolam berisi ikan
hias. Di bagian paling luar, terdapat lapangan yang bisa digunakan untuk lari
pagi.
5. Keunikan Monumen Bajra Sandhi
Salah satu keunikan Monumen Bajra Sandi adalah dapat
menikmati pemandangan alam kota Denpasar yang indah dari ketinggian 45 meter.
Para wisatawan dapat menikmati itu tepatnya pada bagian Utamaning Utama
Mandala. Untuk mencapai bagian Utamaning Utama Mandala kita harus melewti kuranglebih 69 anak tangga yang
berkelok-kelok.
Selain keunikan di atas, Saat kita beradabagianatasmonumen,
kita juga dapat menikmati matahari terbenam (sunset) dari puncak monumen bila
cuaca dan waktnya tepat.
Monumen Bajra Sandi juga memiliki 33 diorama dan
patung-patung miniatur yang menggambarkan sejarah peradaban rakyat Bali sejak
masa prasejarah sampai masa kemerdekaan.
Apalagi di luar diorama-diorama tersebut terdapat label
informasi dalam tiga bahasa. Bentuk
fisiknya yang menyerupai lonceng juga menarik minat wisatawan untuk berkunjung,
karena menurut para wisatawan hal itu memiliki keunikan tersendiri. Apalagi
terdapat kolam Pusar Tasik yang di dalamnya banayak dihuni oleh ikan
berwarna-warni.
Monumen Bajra Sandi dikelilingi oleh taman-taman yang indah.
Taman yang penuh pepohonan dan bunga membuat rindang sekeliling Monumen Bajra
Sandi. Selain itu terdapat lapangan hijau yaitu Lapangan Renon. Lapangan hijau
bagaikan karpet hijau yang membentang untuk jalan menuju Monumen Bajra Sandi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kunjungan dari kegiatan Karya wisata kali ini kami
mendapat disimpulkan bahwa:
1.
Pantai Pandawa
a.
Nama Pandawa sendiri diambil dari
tokoh pewayangan Mahabaratha.
b.
Banyak sekali kegiatan yang bisa
dilakukan di Pantai Pandawa.
2.
Monumen Bajra Sandhi
a.
Monument ini menggambarkan
perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa.
b.
Sejuta pesona di Bajra Sandhi yang
tak dapat dilupakan.
c.
Banyak sekali keunikan di Monumen
Bajra Sandhi.
B. Saran
Apabila dalam penyusunan karya tulis ini banyak kekurangan dan kesalahan. Kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya referensi yang ada hubungannya
dengankarya tulis ini. Kami selaku penulis mohon saran dan
bimbingannya. Agar
dalam penyusunan yang akan datang bisa lebih baik lagi. Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.
LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar